Siapapun pasti akan mengakui jika persenjataan militer buatan Rusia dan AS adalah yang terbaik di dunia. Kedua negara ini berlomba untuk membuat persenjataan tercanggih dengan melakukan berbagai riset dan pengembangan. Hal tersebut dilakukan oleh para ilmuan mereka dan ditunjang oleh kemampuan industri lokal untuk memproduksi, sehingga kerahasiaan teknologi dapat selalu terjaga dan hanya diketahui oleh segelintir pejabat penting saja.
Segala hal tersebut telah dimiliki oleh negeri tercinta kita, Indonesia yang saat ini memiliki industri pertahanan yang mulai menggeliat. Persenjataan Indonesia telah menjadi tuan dirumahnya sendiri dan andalan bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Salah satu pembuktian penting dari kualitas dan ketahanan persenjataan buatan dalam negeri adalah saat mengikuti berbagai macam ajang militer dunia termasuk lomba tembak internasional.
Senjata serbu buatan PT. Pindad, SS-2 telah menjadi kunci kehebatan TNI dalam ajang Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM). Sejak mengikuti perlombaan tembak ini pada 2008 silam, TNI berhasil menjadi juara umum 11 kali berturut-turut hingga sekarang. Pihak Australia bahkan pernah tak terima kekalahannya dan meminta agar senjata buatan Pindad ini dibongkar karena dicurigai melakukan kecurangan, namun TNI dengan tegas menolak permintaan tersebut.
Tak hanya soal performa saja, pengembangan persenjataan militer Indonesia kini secara bertahap menuju arah yang sangat tepat, yakni kemandirian. Komponen-komponen lokal kini mendominasi alutista milik TNI, bahkan sampai pada angka 75%. Seperti pada Panser Anoa 2 jenis APC buatan Pindad misalnya, komponen yang di datangkan dari luar negeri hanyalah mesin yang diimpor dari Prancis, sedangkan sisanya seperti pembuatan body dan lainnya dikerjakan sendiri oleh Pindad.
Indonesia terus berbenah dan tak mau ketinggalan dalam pengembangan industri militer. Untuk kedigdayaan udara, Indonesia bekerja sama dengan Korea Selatan untuk membuat jet tempur generasi 4.5, KF-X/IF-X. Meskipun teknologinya akan dianggap usang ketika pertamakali dioperasikan pada 2025 mendatang, Indonesia setidaknya sudah menguasai teknologi pesawat tempur. Teknologi yang telah ada ini dapat dijadikan batu loncatan untuk mengembangkan pesawat tempur baru yang lebih canggih, sesuai dengan kebutuhan TNI.
Bila Indonesia terus menggenjot trend positif perkembangan industri pertahanan dalam negeri, bukan suatu hal yang mustahil jika nantinya negeri ini dapat menguasai teknologi mutakhir persenjataan militer dan menjadi salah satu negara adikuasa, menyaingi Rusia dan AS.
SDM kita sesungguhnya sangat mampu dan bisa diandalkan, ditopang oleh kekayaan SDA yang melimpah ruah, kita pasti bisa menjadi bangsa besar dengan kekuatan militer yang membuat musuh mendengar nama 'Indonesia' saja sudah gentar nantinya! kamu setuju?
Komentar
Posting Komentar