Mahluk yang disebut Jenglot bagi sebagian paranormal menyebutnya jelmaan dari orang sakti. Wujudnya yang menyeramkan dengan taring dan kuku-kukunya yang tajam sekilas dari struktur wujudnya memang memiliki kesamaan dengan manusia. Tetapi apakah dapat dikategorikan sebangsa manusia?
Penasaran dengan wujud Jenglot, seorang peneliti dari Universitas Indonesia (UI), Djaja Surya Atmaja pun melakukan penelitian khusus. Dalam prosesnya, ditemukan sejumlah karakteristik seperti dari segi kulit yang dimiliki jenglot punya kesamaan dengan kulit manusia.
Akan tetapi, hal itu belum cukup disebut sebagai mahluk dari golongan manusia. Alasannya, kemungkinan Jenglot yang diteliti itu sudah terkontaminasi oleh darah manusia seperi akibat sering diolesi darah manusia sebelumnya.
Penyangkalan dari golongan manusia pun dibuktikan dengan melakukan tes DNA dan juga rontgen. Penelitian ini dilakukan oleh Budi Sampurna DSF dari forensic RSCM. Dan hasilnya, struktur tubuh jenglot tidak memiliki tulang. Mahluk itu hanya memiliki penyangga kepala hingga badan tetapi bukan tulang.
Meneliti kuku jenglot, walau seperti tumbuh memanjang nyatanya jenglot tidak memiliki jaringan kuku seperti manusia. Sehingga disimpulkan dari hasil penelitian tersebut bahwa Jenglot bukanlah jelmaan manusia.
Komentar
Posting Komentar